Sekilas Pandang Atlet Tuna Rungu Indonesia

Disabilitas Adalah saudara-saudara kita yang memiliki hambatan dalam berbagai aspek. Dalam hambatan visual / penglihatan biasa disebut tuna netra, dalam mobilitas / Gerak dikarenakan kehilangan atau tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap seperti umumnya, baik karena kecelakaan ataupun dari lahir, biasa disebut tuna daksa, dan ada beberapa lainnya, seperti : tuna grahita {hambatan intelektual), Low range motion (Gerak yang terbatas di persendian) dan yang akan kita bicarakan Adalah hambatan pendengaran yang lebih kita kenal dengan tuna rungu / tuna rungu wicara / tuli.
Di dalam dunia olah raga, semua ini dibina dalam wadah yang sangat baik yang bernama National Paralympic Committee (NPCI). Sejak tahun 2024 atlet-atlet tunarungu sudah tidak bisa bernaung di bawah NPCI, hal itu dikarenakan aturan internasional Dimana tuna rungu memiliki badan dunia internasional yang berbeda dengan NPCI. Hal itu berpengaruh terhadap kejuaraan-kejuaraan tingkat dunia / internasional dan Olympiade yang berbeda, NPCI memiliki olympiade yang bernama Paralympiade dan sudah disegani di dunia karena menghasilkan juara-juara tingkat internasional, sementara tunarungu memiliki Olympiade sendiri yang bernama Deaflympic / Deaflympiade. Puji Syukur kita panjatkan, Indonesia juga tidak tertinggal, tuna rungu memiliki wadah / Lembaga yang diakui internasional yang bernama : Perkumpulan Atlet Tuna Rungu Indonesia (PATRIN) yang terdaftar di Internasional dengan nama Indonesian Association of the Deaf Athletes (IADA).
Hanya Lembaga inilah yang berhak mengirimkan atlet-atlet tuna tuna rung uke ajang internasional. Lembaga ini juga mendapat dukungan dan bermitra dengan NPCI, KONI dan KOI. Sebagai Lembaga yang baru lahir, memang masih banyak tantangan di depan yang harus dilalui, tapi demi Indonesia tercinta, demi cita-cita mengibarkan Sang merah putih di depan mata dunia, PATRIN terus berjuang mewujudkan cita-cita dan kesetaraan dalam mengharumkan nama bangsa. Lembaga yang baru lahir ini berharap pemerintah hadir dan turut mendukung cita-cita ini. Harapan yang selalu ada di dada setiap atlet tuna rungu Indonesia!