Eli Sahroni Tegaskan: Jangan Hilang Emas Datang Perak, Jika Sekda Tak Tepat, Rakyat Akan Bergerak!

Eli Sahroni Tegaskan: Jangan Hilang Emas Datang Perak, Jika Sekda Tak
04-Nov-2025 | sorotnuswantoro LEBAK,Banten

Aktivis dan tokoh masyarakat Lebak, Eli Sahroni, mengingatkan Bupati Lebak agar berhati-hati dalam menentukan posisi strategis Sekretaris Daerah (Sekda). Ia menegaskan, jabatan Sekda bukan sekadar formalitas administratif, melainkan posisi vital yang menentukan arah jalannya roda pemerintahan daerah.

“Bupati jangan sampai hilang emas datang perak. Jika penempatan Sekda tidak tepat dan mengabaikan kepentingan rakyat, maka saya akan memimpin langsung aksi unjuk rasa besar-besaran di depan kantor bupati,” tegas Eli Sahroni dengan nada serius, Selas (4/11/2025).

Menurut Eli, Sekda memiliki peran sangat penting dalam menjaga stabilitas birokrasi dan memastikan kebijakan daerah berjalan efektif serta berpihak pada kepentingan publik. Karena itu, kriteria seorang Sekda harus benar-benar dipertimbangkan secara matang dan objektif.

“Sekda adalah otak administrasi pemerintahan daerah. Ia harus berpengalaman, berpendidikan, dan memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. Tidak cukup hanya loyal, tapi juga harus punya integritas dan komitmen kuat terhadap pelayanan publik,” ujarnya.

Eli kemudian menjabarkan sejumlah kriteria penting yang harus dimiliki calon Sekda, antara lain:

Pendidikan dan Pengalaman: Memiliki latar belakang akademik yang relevan dan pengalaman panjang di bidang pemerintahan atau manajemen publik.

Kemampuan Manajerial dan Analisis: Mampu mengelola sumber daya dengan efisien dan memiliki ketajaman analisis dalam mengambil keputusan.

Komunikasi dan Kepemimpinan: Dapat berkomunikasi efektif dengan berbagai pihak serta mampu memimpin dan memotivasi aparatur pemerintahan.

Etika dan Integritas Tinggi: Bersih dari praktik korupsi, gratifikasi, serta konflik kepentingan.

Lebih lanjut, Eli menekankan bahwa integritas dan bebas korupsi merupakan syarat mutlak bagi seorang Sekda. Menurutnya, jabatan strategis tersebut harus diisi oleh pejabat yang benar-benar bersih dan memiliki rekam jejak yang teruji.

“Sekda adalah pengendali utama administrasi daerah. Jika orangnya tidak bersih, maka seluruh sistem akan tercemar. Sekda harus transparan dalam mengelola anggaran dan berani menolak praktik penyalahgunaan kekuasaan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, seorang Sekda harus berani mengambil keputusan di bawah tekanan dan mampu beradaptasi dengan dinamika pemerintahan serta kebutuhan masyarakat.

“Pemimpin birokrasi yang ideal bukan yang pandai mencari aman, tapi yang berani menegakkan aturan dan mengabdi untuk rakyat,” tutup Eli Sahroni.

Pernyataan tegas Eli ini menjadi sorotan di kalangan pemerhati kebijakan publik Lebak, yang menilai bahwa proses seleksi pejabat tinggi pratama, khususnya jabatan Sekda, memang harus dijalankan secara transparan, profesional, dan bebas dari kepentingan politik.

(Red)

Tags